Dalam dunia industri, produsen dituntut untuk menghasilkan barang dengan jumlah yang ideal agar tetap dapat memenuhi permintaan pasar namun tetap menerapkan prinsip ekonomi. Untuk memutuskan jumlah ideal tersebut, dapat juga digunakan logika fuzzy. Produsen memperhitungkan kemampuan mereka sehingga membentuk himpunan fuzzy, menetapkan aturan-aturan untuk setiap kondisi yang mungkin, lalu melakukan interferensi atas aturan-aturan tersebut, dan mengambil keputusan berdasarkan metode interferensi yang digunakan. Salah satu metode interferensi fuzzy yang bisa dipilih misalnya metode Tsukamoto.
Sebagaimana prosedur penerapan logika fuzzy yang lain, prosedur diawali dengan proses fuzzifikasi, yaitu menetapkan himpunan fuzzy dan juga aturan-aturan fuzzy. Pada kasus industri, himpunan fuzzy yang dibentuk dapat meliputi variabel-variabel permintaan, persediaan bahan, dan barang yang harus dihasilkan (produksi). Adapun, fungsi-fungsi yang membentuk himpunan fuzzy dapat diperoleh dengan memperhitungkan data-data awal terkait spesifikasi dan persyaratan internal industri yang bersangkutan. Misalnya, permintaan terbesar dan terkecil yang pernah diterima selama kurun waktu tertentu, persediaan bahan terbanyak dan paling sedikit yang dapat disediakan, kapasitas maksimum dari mesin untuk produksi barang, jumlah minimal produksi untuk efisiensi mesin, dan lain-lain.
Contoh aturan-aturan fuzzy untuk produksi barang:
IF Permintaan TURUN And Persediaan BANYAK THEN Produksi BERKURANG.
IF Permintaan TURUN And Persediaan SEDIKIT THEN Produksi BERKURANG.
IF Permintaan NAIK And Persediaan BANYAK THEN Produksi BERTAMBAH.
IF Permintaan NAIK And Persediaan SEDIKIT THEN Produksi BERTAMBAH.
Pada metode Tsukamoto, output dari aturan-aturan fuzzy di atas dapat diperoleh dengan menerapkan fungsi implikasi MIN ataupun DOT. Selanjutnya, sebagai keputusan akhir (proses defuzzifikasi), output dari setiap aturan diperhitungkan menggunakan metode rata-rata berbobot. Gambar di bawah ini menggambarkan proses perhitungan produksi barang menggunakan logika fuzzy dengan metode interferensi Tsukamoto.
Selain menggunakan metode Tsukamoto dengan defuzzifikasi rata-rata berbobot, proses interferensi fuzzy dan defuzzifikasi pada dunia industri juga bisa menggunakan metode yang lain. Sebagai contoh, untuk interferensi fuzzy metode MAMDANI, terdapat pilihan metode defuzzifikasi seperti metode centroid, bisektor, MOM, LOM, ataupun SOM.
You must log in to post a comment.