Selama berpuluh tahun, berbagai perusahaan penyedia layanan otomasi menerapkan strategi ‘pemasaran tertutup’ untuk melindungi paten teknologi dan data pelanggan mereka. Sayangnya, kebijakan ini justru menyulitkan mayoritas pelanggan, terutama ketika mereka ingin mengintegrasikan berbagai device dari vendor yang berbeda.
Menyadari masalah tersebut, Endress+Hauser berinisiatif untuk mengatasinya melalui sebuah projek yang disebut Open Integration partner program. Program ini dirancang untuk mendukung dan melindungi inovasi terbuka sekaligus untuk mempertemukan kemampuan interoperasi pada end user. Program ini bertujuan untuk mempercepat kolaborasi antar vendor sehingga akan mempermudah operator pada end user untuk mengintegrasikan berbagai device dan komponen sistem untuk proses otomasi.
Joerg Reinkensmeier, presiden pemasaran Open Integration, menyatakan bahwa mereka mengawali program ini dengan merekrut vendor-vendor penyedia layanan sistem sejak beberapa tahun yang lalu. Pasalnya, sistem memegang peranan utama dalam berbagai tipe otomasi. “Bekerja di projek otomasi, kita selalu berhadapan dengan berbagai vendor untuk sistem, infrastruktur, dan field device. Jadi, proses pemilihan partner yang kami lakukan untuk program ini didasarkan pada projek pada umumnya, sesuai dengan cara kerja para pelanggan kami,” tuturnya.
Hingga saat ini, terdapat delapan perusahaan otomasi yang telah bergabung dengan Open Intregation partner program, yaitu Auma Riester, Hima Paul Hildebrandt, Honeywell Process Solutions, Mitsubishi Electric, Pepperl+Fuchs, Rockwell Automation, R. Stahl, dan Schneider Electric.
Reinkensmeier menjanjikan bahwa projek ini barulah permulaan untuk projek yang lebih besar “Kami berencana untuk melakukan hal yang lebih banyak jika hal tersebut dapat menyeenangkan para pelanggan. Untuk projek tersebut, kami akan mengundang seluruh perusahaan yang relevan untuk turut bergabung.”
You must log in to post a comment.