CloudDDM : Pemain Baru Printing 3D untuk Industri

Printer 3D milik CloudDDM

Printer 3D milik CloudDDM (Sumber: Automation World)

Teknologi printing 3D merupakan salah satu inovasi besar di bidang industri manufaktur. Penggunaan teknologi cetak 3D yang sebenarnya telah dipakai sejak tahun 1980-an ini, meningkat secara dramatis pada 10 tahun terakhir. Teknologi yang pada awalnya hanya digunakan untuk membuat prototype, kini mulai digunakan untuk membuat produk itu sendiri. CloudDDM tidak lengah dengan peluang ini, memutuskan untuk terjun bersaing di dunia bisnis printing 3D / additive manufacture (AM).

Menghadapi para kompetitor bidang ini seperti Shapeways dan Materialise, CloudDDM mengaku tidak gentar. Anthony Graves, co-founder dari CloudDDM, menyatakan bahwa kekuatan perusahaan yang baru dibuka pada 5 Mei 2015 ini terletak pada lokasi dan otomatisasi.

CloudDDM memang berlokasi di Lousville, Kentucky, yang dikenal sebagai gudangnya fasilitas automated packaging handling terbesar di dunia. Dengan keuntungan ini, Grave mensinyalir bahwa CloudDDM setidaknya akan dapat menyelesaikan produk enam jam lebih cepat dari para kompetitornya. Terkait dengan otomatisasi, dengan aplikasi CloudDDM, user secara online dapat mengatur spesifikasi detail produk mereka sendiri, memilih warna dan bahan yang sesuai, dan langsung dapat mencetaknya saat itu juga. Sebagaimana dilansir dari Automation World, Grave mengklaim bahwa produk yang dicetak melalui CloudDDM benar-benar diproduksi tanpa campur tangan manusia.

Selain itu, fokus CloudDDM pada aplikasi industri memberikan perbedaan besar dari para pesaingnya. “Sistem kami berkonsentrasi pada aplikasi industri, yaitu pada skala atau volume besar – baik untuk pelanggan kecil maupun besar – dengan kemampuan kuantitas penanganan produksi dari 5 hingga 5.000,” tegas Grave.

About the author

Penulis lepas dan editor buku yang menyukai teknologi dan matematika. Latar belakang dari bidang Teknik Elektro memberikan warna khas pada tulisan-tulisannya. | Instagram: @kirana.kirei