Menghadapi tantangan Internet of Things (IoT), IBM dan Cisco bekerja sama untuk menjembatani proses peninjauan data, langsung dari tempat data itu diambil. Hal ini akan menggantikan proses peninjauan yang selama ini dilakukan, yaitu dengan mengunggah data secara besar-besaran untuk ditinjau menggunakan analisis awan. Proses pengunggahan data seperti ini sering menyulitkan berbagai industri karena memerlukan konektivitas bandwidth yang tinggi. Hal tersebut juga membuat industri tidak bisa segera melakukan tindakan secara real-time ketika terjadi suatu masalah yang sangat sensitif terhadap waktu.

Dengan cara ini, analitik tidak dilakukan secara terpusat menggunakan komputasi awan, melainkan dapat langsung dituntaskan di jaringan yang bermasalah. Lebih dari itu, prosedur baru ini membuat kinerja lebih efisien karena jaringan akan menyaring keluar data-data yang tidak penting.

“Pada satu sisi, mengumpulkan data secara kolektif memang baik. Dengannya, performa sebuah bisnis dapat dimonitor dan dikelola secara menyeluruh,” tutur Chris O’Connor, Generasi Manager penawaran IoT IBM. “Walaupun demikian, hal tersebut bertentangan dengan prinsip bisnis. Dalam bisnis, kita perlu memangkas waktu dan biaya. Data yang tadinya harus dikumpulkan seluruhnya, kini cukup diambil yang diperlukan dan ditransmisikan ke beberapa titik lain menyeberangi jaringan yang terdistribusi. Hal ini memungkinkan Anda untuk menghemat biaya bisnis karena Anda hanya perlu melihat segelintir data IoT dalam satu waktu.
Menganalisis data dengan cara ini akan memungkinkan user untuk BBM mengidentifikasi masalah dan mengoptimasi performa sistem dengan pengiriman data yang penting saja ke Watson. ” Hal ini memungkinkan bisnis untuk membuang derau dan berfokus melihat lebih dalam, sebentar-sebentar data akan dikumpulkan di awan untuk sebuah analisis yang lebih luas,” tutur O’Connor. Bonusnya, Watson mampu belajar dari informasi yang dikumpulkan dan menerapkan algoritma untuk membuat sebuah model baru dari efisiensi operasional.