Peningkatan Efisiensi Jaringan Kereta Belanda Menggunakan IoT

Kereta Api Belanda-pixabay

Transportasi publik adalah hal yang penting di Belanda. Penyebabnya, meskipun bukanlah sebuah negara dengan wilayah yang luas, penduduk Belanda memiliki aktivitas yang padat. Jaringan kereta Belanda sendiri merupakan jaringan kereta tersibuk di Eropa. Jaringan kereta yang dikelola oleh ProRail ini melakukan tidak kurang dari 1.1 juta perjalanan kereta setiap harinya.

“Tentu saja kita bisa membangun lebih banyak lintasan dan ada banyak tempat di Belanda yang mudah untuk melakukannya. Namun, di tempat-tempat seperti wilayah Randstad yang lebih butuh penambahan kapasitas, ini akan jadi hal yang sulit,” ujar Pier Eringa, CEO ProRail.

Infrastruktur yang sudah tua bisa menjadi masalah besar bagi penyedia jasa transportasi kereta. Dengan perkiraan peningkatan arus penumpang naik 40% lebih lanjut selama dekade berikutnya, akan memberatkan ProRail untuk tetap bertahan tanpa melengkapi kembali infrastrukturnya. Permintaan ini akan terus meningkat, dengan infrastruktur yang menua ini merupakan tantangan besar. Hanya menambah lintasan baru tidak akan menjadi solusi yang komprehensif.

Data yang didapat dari sensor Internet of Things (IoT) mampu menjadi solusi kunci yang tepat untuk meningkatkan operasi dan efisiensi kereta. Bagi pelaku industri, hasil analisis data dapat menjadi jendela kesempatan untuk optimasi operasi tanpa harus mengeluarkan biaya penambahan infrastruktur.

“Kita harus investasi di infrastruktur, tetapi tidak hanya dengan menambah infrastruktur, melainkan juga dengan mencari cara bagaimana menggunakan sistem yang sudah ada dengan lebih baik,” lanjut Eringa.

Data yang dihasilkan oleh sensor IoT membantu ProRail untuk memahami kondisi yang sebelumnya sulit dimengerti hanya dengan menggunakan daya analisis manusia saja.

“Yang paling membantu adalah menggunakan data untuk menghasilkan estimasi dan pemahaman yang tidak pernah dipunya sebelumnya, atau korelasi yang sebelumnya tidak terlihat, atau bahkan untuk memperhitungkan pilihan-pilihan yang melampaui batas kemampuan manusia, karena kita punya komputer yang mampu melakukan jutaan jenis kalkulasi,” terang Thymo Van de Brug, manajer pengembangan dan pengelolaan aset informasi ProRail.

Sebagai hasilnya, data sensor IoT membantu ProRail mengoptimasi jadwal kereta dan mengelola peralatan, dua tantangan yang sangat besar dalam hal efisiensi kereta. Untuk proses pemeliharaan preventif, ProRail menggunakan sistem pemantauan lintasan kereta yang bertugas mengumpulkan data dan memantau status infrastruktur lintasan kereta di setiap rute.

“Data pada akhirnya membantu lebih banyak kereta untuk berjalan atau mencegah kereta untuk tidak berjalan,” ujar van den Brug.

Sekarang, ProRail membuat kontrak dengan berbagai perusahaan untuk mengumpulkan informasi yang menonjol — data dari perusahaan drone, data dari helikopter, data cuaca dan sebagainya — untuk menjalankan operasi kereta. Tetapi di masa depan, ia berharap untuk dapat mengumpulkan data sendiri dan menghasilkan algoritmanya sendiri.

“Gol akhirnya adalah untuk mendapatkan data kami sendiri lalu menyimpannya dalam kolam data kami. Kami sangat bersemangat untuk dapat memiliki dataset kami sendiri,” ujar van de Brug lagi.

Salah satu visi ProRail adalah memajukan moda transportasi kereta di Eropa.

“Cita-cita saya adalah transportasi kereta menjadi lebih penting di tingkat Eropa,” kata Eringa.

Sumber: iotworldtoday.com

About the author

Penulis lepas dan editor buku yang menyukai teknologi dan matematika. Latar belakang dari bidang Teknik Elektro memberikan warna khas pada tulisan-tulisannya. | Instagram: @kirana.kirei