Penerapan sistem automasi kini sudah tidak asing lagi di ranah industri maupun rumah tangga. Sistem ini diciptakan untuk memudahkan pekerjaan manusia. Namun, kehadiran sistem automasi tidak serta merta meniadakan tenaga manusia. Sistem automasi diharapkan dapat mengambil alih tugas-tugas repetitif sehingga dapat dikerjakan oleh komputer. Dengan demikian, tenaga manusia dapat dialihkan pada pekerjaan lain yang lebih kompleks, yang masih erat memerlukan campur tangan manusia.
Pengambilalihan tugas-tugas repetitif dari manusia ke mesin terbukti memberikan banyak manfaaat: meningkatkan kualitas, lebih menghemat waktu, mewujudkan konsistensi, mengurangi kemungkinan cacat, mempermudah pengelolaan, meringankan biaya operasi, dan masih banyak keuntungan lainnya. Saat ini, dunia industri umumnya mengenal tiga jenis automasi.
1. Automasi Tetap (Fixed Automation)
Automasi tetap biasanya digunakan untuk tugas-tugas sederhana yang dilakukan berulang kali, misalnya pada mesin-mesin perakitan. Rancangan sistem ini sudah tetap ditentukan oleh pabrik sehingga tidak bisa dimodifikasi sesuka hati. Pengguna tidak dapat membebani sistem dengan tugas tambahan selain yang telah ditetapkan oleh pembuat sistem. Apabila ingin menambahkan suatu tugas baru pada sistem, pengguna harus mengganti seluruh perangkat sistem terkait. Hal ini menjadi ciri khas sistem automasi tetap.
2. Automasi Terprogram (Programmable Automation)
Sistem ini memungkinkan pengguna untuk mengatur mesin untuk menjalankan tugas yang dikehendaki dengan memasukkan program yang sesuai ke mesin. Dengannya, sistem ini dinilai sangat leluasa dan dapat mengakomodasi rancangan-rancangan baru serta perintah-perintah baru. Apabila dilihat dari sudut pandang perangkat, sistem automasi terprogram juga memiliki komponen-komponen yang lebih ringkas daripada automasi tetap maupun fleksibel. Di antara contoh sistem automasi terprogram yaitu sistem pengaturan suhu.
3. Automasi Fleksibel (Flexible Automation)
Automasi fleksibel sejatinya merupakan pengembangan dari sistem automasi terprogram. Sistem kendali suhu adaptif modern merupakan salah satu contoh aplikasi sistem automasi fleksibel. Pada sistem ini, suhu dapat diubah-ubah tanpa harus melakukan pemrograman ulang secara mandiri. Dengan demikian, pengguna dapat mengubah target maupun urutan pemrograman tanpa perlu melakukan down-time pada mesin.
***
Meski banyak digunakan di dunia industri, ketiga penggolongan di atas tidak terbatas pada sistem automasi industri. Bagaimana pun pendekatan automasi yang diterapkan di dalam sistem, pendekatan tersebut akan dapat digolongkan ke salah satu dari ketiga jenis automasi di atas.
You must log in to post a comment.