Setelah mengetahui berbagai aplikasi ilmu kendali/kontrol di dunia industri, kita perlu sejenak menengok kembali berbagai ilmu dasar kendali sehingga pemahaman dan penguasaan ilmu menjadi semakin kokoh. Untuk itu, kita dapat mulai kembali dari definisi dari sistem kendali.
Sistem kendali berasal dari dua kata, yaitu ‘sistem’ dan ‘kendali’. Stefano, dkk. (1983) mendefinisikan sistem ke dalam dua definisi. Definisi pertama, sistem berarti susunan, himpunan, atau kumpulan benda yang saling tersambung/terhubung dalam suatu cara untuk membentuk sebuah kesatuan. Sementara itu, pada definisi kedua, sistem disebut sebagai susunan berbagai komponen fisik yang saling tersambung/terhubung dalam suatu cara untuk membentuk dan/atau berperan sebagai unit yang menyeluruh. Adapun, ‘kendali’ atau ‘kontrol’ biasanya dipahami sebagai mengatur, memandu, atau memerintah.
Dengan mengombinasikan berbagai definisi di atas, sistem kendali dapat didefinisikan sebagai sebuah susunan berbagai komponen fisik yang saling tersambung/terhubung dalam cara/aturan tertentu untuk memerintah, memandu, atau mengatur sistem itu sendiri maupun sistem yang lain.
Jika definisi tersebut dibawa ke berbagai hal di sekitar kita, sesungguhnya sistem kontrol sangatlah mudah kita temukan, baik sistem kontrol yang aktif maupun pasif. Bahkan, ketika sedang becermin pun, kita sejatinya sedang memanfaatkan suatu sistem kontro. Cermin memantulkan cahaya dan membentuk bayangan yang maya, tegak, dan sama besar dari benda asli yang terkena cahaya. Dalam kasus ini, cermin berfungsi sebagai sebuah sistem kontrol pasif yang mengendalikan pantulan sinar berdasarkan aturan sederhana “sudut sinar datang sama dengan sudut sinar pantul”.
Pada dunia teknik, sistem kontrol biasanya diasosiasikan sebagai sistem kontrol yang mengendalikan keseluruhan sistem, di mana sebagian besar perintah, panduan, ataupun aturannya bekerja secara aktif/dinamis. Untuk itu, di dalam sebuah sistem kontrol, identifikasi masukan (input) dan keluaran (output) pun diperlukan.
Masukan merupakan stimulasi yang diberikan ke sebuah sistem kontrol dari sumber energi eksternal, biasanya digunakan untuk menghasilkan respons tertentu dari sistem kontrol. Adapun, keluaran merupakan respons nyata yang dihasilkan dari sebuah sistem kontrol.
Demikianlah, suka atau tidak, sistem kontrol memang senantiasa ada di sekitar kita. Dengan demikian, sistem kontrol – sejatinya – bukanlah sesuatu yang asing. Hanya saja, di dalam ilmu kontrol, pengetahuan ini dipelajari dengan sistematis dan digunakan untuk membuat sistem yang memiliki manfaat besar bagi manusia.
You must log in to post a comment.