Dalam sebuah sistem yang akan dikendalikan, pakar kendali akan berusaha membuat sistem dengan kestabilan yang terbaik yang memungkinkan. Algoritma genetika merupakan salah satu metode yang mungkin untuk dipilih. Pakar kendali akan mengusahakan parameter yang terbaik untuk diterapkan di dalam sistem, sehingga sistem dapat menghasilkan tingkat kestabilan yang diharapkan. Dengan algoritma genetika, dipilihlah beberapa parameter dengan kriteria tertentu, yang akan diolah untuk menghasilkan generasi baru yang unggul. Generasi baru tersebut memuat parameter yang bisa dipilih untuk menstabilkan sistem.
Jika paramater terpilih yang akan digunakan untuk membentuk generasi baru disebut sebagai parents (orangtua), maka generasi baru yang terbentuk disebut offspring (anak). Dalam algoritma genetika, terdapat beberapa metode yang dikenal untuk membentuk offspring, di antaranya rekombinasi, crossover (persilangan), dan mutasi. Setiap metode reproduksi tersebut dapat dibagi lagi ke dalam beberapa macam, yang akan kita bicarakan pada artikel-artikel selanjutnya. InsyaAllah.
Adapun kali ini, dengan mengetahui berbagai cara menentukan parameter yang tepat tadi, kita kembali diingatkan bahwa betapa banyak inspirasi yang dapat diambil dari kehidupan nyata. Tidak dimungkiri, banyak teknik yang dikenal dalam berbagai disiplin ilmu pengetahuan, memang diawali dari kekaguman atas berbagai ciptaan Tuhan.
Untuk itu, sudah semestinya kita untuk selalu bersyukur, lalu senantiasa membuaka lebar-lebar setiap indera yang telah Tuhan anugerahkan kepada kita. Dengan demikian, kita tidak terlalu terpaku dengan berbagai teknik yang telah dikenal saat ini, untuk mencapai berbagai tujuan kita secara lebih efisien. Sangat mungkin, terdapat berbagai hal di kehidupan nyata, yang akan menginspirasi kita lebih jauh dan menciptakan sebuah teknik baru.
Bagi seorang sarjana teknik kontrol, senantiasa membuka indera untuk memperoleh inspirasi pengendalian sistem merupakan sebuah keharusan. Hal itulah yang akan membuat seorang insinyur menjadi manusia seutuhnya, yang dapat memanfaatkan ilmunya secara dinamis untuk kemaslahatan banyak pihak. Sarjana teknik kontrol bukanlah seorang robot yang hanya dapat menerapkan teknik-teknik yang pernah dipelajarinya secara kaku. Lebih dari itu, berbagai teknik yang dikuasainya pun dapat membimbingnya untuk menyelesaikan berbagai permasalahan, baik permasalahan teknis maupun sosial.
Jadi, jika Anda seorang sarjana teknik kontrol, sudahkah Anda berupaya untuk menjadi insinyur sejati?
You must log in to post a comment.